Prosedur Pengangkatan Crane
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek yang sangat penting dalam dunia industri, khususnya dalam pengoperasian alat berat seperti overhead crane. Overhead crane digunakan untuk mengangkat dan memindahkan material atau barang berat di berbagai sektor industri, seperti pabrik, gudang, dan proyek konstruksi.
Namun, meskipun alat ini sangat berguna, overhead crane juga memiliki potensi bahaya yang harus diwaspadai oleh setiap pekerja dan operator.
Meningkatkan Keahlian dengan Pelatihan Overhead Crane
Untuk mengurangi risiko dan bahaya yang terkait dengan overhead crane, sangat penting bagi setiap pekerja, terutama operator crane, untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang cara mengoperasikan crane dengan aman dan efisien. Pelatihan overhead crane yang terstruktur akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang prosedur keselamatan, teknik pengoperasian yang benar, serta cara-cara mengidentifikasi dan mengatasi potensi bahaya sebelum terjadi kecelakaan.


Beberapa manfaat pelatihan overhead crane antara lain:
- Pemahaman tentang Prosedur Keselamatan Pelatihan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang prosedur keselamatan yang harus diikuti saat mengoperasikan overhead crane, seperti memastikan kestabilan beban, memeriksa kondisi crane sebelum digunakan, dan mengenali tanda-tanda kerusakan atau keausan pada alat.
- Keterampilan Pengoperasian yang Tepat Pelatihan membantu operator crane untuk mempelajari teknik pengoperasian yang benar, termasuk cara mengontrol gerakan crane dengan presisi, menghindari gerakan yang berbahaya, serta cara mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi selama pengoperasian.
- Pengetahuan tentang Perawatan dan Pemeriksaan Alat Pelatihan juga mencakup materi tentang cara merawat crane dengan baik dan melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan crane selalu dalam kondisi yang aman untuk digunakan. Ini akan membantu dalam mengidentifikasi kerusakan sebelum menjadi masalah yang lebih besar.
- Peningkatan Kesadaran Terhadap Risiko Dengan mengikuti pelatihan, pekerja akan lebih sadar akan risiko-risiko yang mungkin timbul selama pengoperasian crane. Mereka akan dilatih untuk mengidentifikasi bahaya yang ada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi potensi kecelakaan.
Kantor Sarana Katiga Nusantara
Sarana K3 Building, Jl. Raya Pd. Gede No.27, RT.12/RW.1, Lubang Buaya, Kec. Cipayung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13810
Bahaya-Bahaya yang Terkait dengan Pengoperasian Overhead Crane
- Kecelakaan Akibat Beban yang Tidak Stabil Salah satu risiko utama yang dapat terjadi saat menggunakan overhead crane adalah kecelakaan akibat beban yang tidak stabil. Jika beban yang diangkat tidak terpasang dengan benar atau jika crane digunakan untuk mengangkat beban yang melebihi kapasitas, beban dapat terjatuh atau bergeser, menyebabkan kerusakan pada properti atau bahkan cedera pada pekerja di sekitarnya.
- Kecelakaan akibat Kejanggalan Operasional Overhead crane bekerja dengan sistem mekanik dan elektronik yang kompleks. Kesalahan dalam pengoperasian, seperti kesalahan pengaturan arah, kecepatan, atau koordinasi gerakan, dapat menyebabkan kecelakaan. Selain itu, pengoperasian crane yang tidak sesuai dengan prosedur dapat mengakibatkan kerusakan pada crane itu sendiri atau lingkungan sekitar.
- Terpapar Bahaya Kabel dan Rantai Kabel atau rantai yang digunakan untuk menggantung beban crane juga bisa menjadi sumber bahaya. Jika kabel atau rantai mengalami kerusakan atau keausan yang tidak terdeteksi, dapat menyebabkan kecelakaan serius. Selain itu, kabel dan rantai yang terkelupas atau terlepas dapat menimbulkan risiko listrik atau kecelakaan fisik.
- Tertimpa atau Terjepit oleh Crane Pengoperasian overhead crane juga bisa berisiko jika pekerja tidak cukup hati-hati dengan pergerakan crane itu sendiri. Pekerja yang berada di bawah atau di dekat jalur gerak crane bisa berisiko tertimpa atau terjepit oleh beban yang dipindahkan jika tidak ada perhatian dan prosedur keselamatan yang tepat.
- Penyakit akibat Kebisingan dan Getaran Meskipun overhead crane dirancang untuk efisiensi, suara bising dan getaran yang ditimbulkan saat crane bekerja dalam waktu lama dapat berdampak buruk pada kesehatan pekerja. Jika tidak ada pengendalian yang tepat terhadap kebisingan dan getaran, ini dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran, sistem saraf, atau bahkan keluhan muskuloskeletal pada pekerja.


Pengoperasian overhead crane membawa risiko yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Bahaya yang ditimbulkan dari kesalahan pengoperasian atau ketidakpahaman terhadap prosedur keselamatan dapat berakibat fatal, baik bagi operator maupun pekerja lain di sekitar area tersebut.
Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memberikan pelatihan yang memadai bagi operator crane. Pelatihan tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja, yang pada akhirnya akan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif.
Investasi dalam pelatihan overhead crane bukan hanya sebagai kewajiban untuk memenuhi standar keselamatan, tetapi juga sebagai langkah preventif untuk mencegah kecelakaan yang dapat merugikan perusahaan dan keselamatan pekerja.
Jadi, mari tingkatkan keahlian kita dan pastikan keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas pengoperasian overhead crane!
Referensi :
- UU No. 1 Tahun 1970 adalah Undang-Undang Republik Indonesia tentang Keselamatan Kerja.
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) RI No.Per.01 MEN 1989 tentang kualifikasi dan syarat-syarat Operator Overhead Crane (Hoist Crane)
- Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut