Memahami Kebakaran dengan Teori Segitiga Api dan Teori Bidang Empat Api

Memahami Kebakaran dengan Teori Segitiga Api dan Teori Bidang Empat Api

Strategi Pemadam Kebakaran

Kebakaran adalah ancaman serius yang dapat terjadi di mana saja, mulai dari rumah tangga hingga lingkungan industri. Untuk memahami dan mengendalikan kebakaran dengan efektif, penting untuk memahami prinsip-prinsip dasar di baliknya. Dua teori penting yang membantu kita memahami dasar-dasar kebakaran adalah Teori Segitiga Api dan Teori Bidang Empat Api.

Berikut Penjelasan Mengenai Teori Segitiga Api dan Teori Bidang Empat Api

  1. Teori Segitiga Api:

Teori ini menjelaskan bagaimana kebakaran dapat terjadi mengingat adanya tiga bahan dasar: sumber bahan bakar, sumber oksigen, dan sumber panas (panas).

Menurut teori ini, suatu kebakaran terjadi karena adanya tiga faktor yang menjadi unsur api, yaitu:

  • Bahan bakar (fuel)
  • Sumber panas (heat)
  • Oksigen (O2)

 

Teori Segitiga Api 1
Teori Segitiga Api (Sarana K3)

Ketiga komponen tersebut berkaitan dan berhubungan, jika komponen-komponen tersebut tidak berhubungan atau tidak lengkap maka tidak akan terbentuk segitiga api dan api tidak dapat terbentuk tanpa salah satu komponen tiga faktor yang diperlukan untuk menyebabkan api. Pencegahan dan pemadaman api dapat dilakukan dengan menghilangkan salah satu komponen misalnya bahan bakar, misalnya jika terjadi kebocoran bahan bakar yang mudah terbakar.

Jika hal ini tidak memungkinkan karena terdapat terlalu banyak sumber bahan yang mudah terbakar, maka panas dapat dihilangkan dari wilayah tersebut, misalnya dengan melakukan pencegahan di daerah sekitarnya dengan air, dan api dapat berkurang.1https://scholar.google.co.id/scholar?q=Lestari+et+al+2021&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart 

Menurut National Fire Protection Association2https://www.nfpa.org/ (NFPA, 1992) adalah suatu peristiwa oksidasi yang melibatkan tiga unsur yaitu bahan bakar, oksigen dan sumber energi atau sumber panas yang mengakibatkan timbulnya kerugian harta benda, cidera bahkan kematian.

Sedangkan menurut PerMen PU No.26/PRT/M/20083https://peraturan.bpk.go.id/Details/104475/permen-pupr-no-26prtm2008-tahun-2008 bahaya kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman potensial dan derajat terkena pancaran api sejak awal kebakaran hingga penjalaran api yang menimbulkan asap dan gas.

Suatu kebakaran dapat terjadi karena adanya tiga unsur yaitu bahan bakar (fuel), oksigen dan sumber panas (ignisi). Panas sangat penting untuk nyala api tetapi jika api telah timbul dengan sendirinya maka menimbulkan panas untuk tetap menyala (ILO, 19924https://normlex.ilo.org/dyn/normlex/en/f?p=NORMLEXPUB:12100:0::NO::P12100_INSTRUMENT_ID:312318).

Teori Segitiga Api adalah konsep dasar yang menjelaskan tiga unsur yang diperlukan untuk terjadinya kebakaran, yaitu:

  1. Bahan Bakar (Fuel) : Ini adalah materi yang dapat terbakar. Bahan bakar dapat berupa apa saja mulai dari kayu, kertas, plastik, hingga bahan bakar cair seperti bensin atau minyak. Sumber panas dapat dihasilkan dari api terbuka (open flame), gesekan (friction), reaksi kimia (chemical reaction), bunga api listrik (electric spark), listrik statis (static electricity), petir (lightning), dan sinar matahari (sun light).

 

NO

Sumber Panas

Contoh

1Thermal (Panas)
  • Rokok
  • Korek Api
  • Kompor
  • Lilin Api
  • Laser
  • Permukaan Panas
  • Pengelasan
  • Percikan Panas
  • Oven, tungku, Insinerator, boiler, mesin pembakar (combustion engine)
2Chemical (Kimia)
  • Reaksi kimiawi
  • Bahan kimia inkompatible (incompatible chemicals)
  • Penyalaan spontan (spontaneus combustion)
  • Zat Piroforik
  • Kompresi campuran zat mudah terbakar
3Electrical (listrik)
  • Loncatan listrik
  • Loncatan listrik dari listrik statis (elektrostatik)
  • Korsleting listrik
  • Distribusi listrik yang tidak merata
  • Peralatan listrik
4Mechanical (Mekanik)
  • Gesekan Panas (Frictional heating)
  • Bunga api mekanik (frictional impact), percikan logam dan benda padat.
5Alami
  • Matahari
  • Sambaran Petir yang tidak tersalurkan
6Radiasi
  • Radiasi gelombang non-ionisasi
  • Gelombang elektromagnetik
  • Gelombang cahaya ultraviolet, inframerah, laser
  • Radiasi Ionisasi (Radiasi nuklir)
  1. Sumber Panas (Heat) : Proses pemanasan adalah apa yang membuat bahan bakar mencapai suhu di atas titik bakar. Ini bisa terjadi melalui sumber panas eksternal seperti api atau gesekan, atau melalui pemanasan internal karena gesekan atau reaksi kimia.
  2. Oksigen: Oksigen adalah gas udara yang diperlukan untuk mempertahankan proses pembakaran. Tanpa cukup oksigen, pembakaran tidak akan berlanjut. Tanpa adanya oksigen, maka proses kebakaran tidak akan terjadi. Udara bebas mengandung oksigen dengan konsentrasi sekitar 20,9%. Umumnya, gas dan uap hidrokarbon tidak akan terbakar bila kadar oksigen di bawah 15%.

 

Teori Segitiga Api mengilustrasikan bahwa kebakaran dapat dipadamkan dengan menghilangkan atau mengontrol salah satu dari tiga unsur tersebut. Strategi pemadaman kebakaran biasanya berfokus pada memadamkan sumber panas, memutuskan pasokan bahan bakar, atau mengisolasi oksigen.

Teori Segitiga Api - Memahami Kebakaran Dengan Teori Segitiga Api Dan Teori Bidang Empat Api

  1. Teori Bidang Empat Api (Tetrahedron of Fire):

Teori Bidang Empat Api adalah konsep yang lebih modern yang memperluas Teori Segitiga Api dengan memasukkan satu elemen tambahan, yaitu reaksi berantai. Teori ini menyatakan bahwa ada empat elemen utama yang diperlukan untuk terjadinya dan mempertahankan kebakaran, yaitu:

  • Bahan Bakar: Seperti dalam Teori Segitiga Api, bahan bakar adalah materi yang dapat terbakar.
  • Pemanasan: Proses pemanasan yang meningkatkan suhu bahan bakar di atas titik bakar.
  • Oksigen: Oksigen tetap menjadi elemen penting yang diperlukan untuk pembakaran.
  • Reaksi Berantai: Ini mengacu pada proses kimia di mana radikal bebas (seperti radikal hidroksil) bereaksi dengan bahan bakar dan oksigen untuk mempertahankan dan memperluas api.

Teori Bidang Empat Api menggambarkan bahwa untuk memadamkan kebakaran secara efektif, penting untuk memutus reaksi berantai yang mempertahankan api. Strategi pemadaman kebakaran dapat mencakup penggunaan zat pemadam api, penutupan sumber oksigen, atau penurunan suhu bahan bakar di bawah titik bakar.

Kedua teori ini, Teori Segitiga Api dan Teori Bidang Empat Api, membantu para profesional pemadam kebakaran, insinyur kebakaran, dan praktisi keselamatan untuk memahami dasar-dasar kebakaran dan merancang strategi pemadam kebakaran yang efektif. Dengan memahami prinsip-prinsip ini, kita dapat lebih baik mengelola risiko kebakaran dan melindungi kehidupan dan properti dari bahaya kebakaran.

Referensi :

  1. Ramli, Soehatman. 2010. Petunjuk Praktis Manajemen Kebakaran
  2. Fatma Lestari, dkk. 2021. Keselamatan Kebakaran (Fire Safety)
  3. Materi training petugas peran kebakaran kelas D Kemnaker-
Teori Segitiga Api - Memahami Kebakaran Dengan Teori Segitiga Api Dan Teori Bidang Empat ApiShare on Whatsapp

Related Images:

Sumber Rujukan :

  • 1
    https://scholar.google.co.id/scholar?q=Lestari+et+al+2021&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart
  • 2
    https://www.nfpa.org/
  • 3
    https://peraturan.bpk.go.id/Details/104475/permen-pupr-no-26prtm2008-tahun-2008
  • 4
    https://normlex.ilo.org/dyn/normlex/en/f?p=NORMLEXPUB:12100:0::NO::P12100_INSTRUMENT_ID:312318