Sarana Katiga Nusantara
Aneka macam perangkat pelindung jatuh yang digunakan para pekerja di ketinggian harus memenuhi ketentuan persyaratan dari regulasi yang berlaku dimana lokasi pekerjaan/peralatan tersebut digunakan.
Berikut ini 14 Macam Perangkat Pelindung Jatuh Serta Fungsinya
1. Angkur
Angkur yang digunakan untuk bekerja pada ketinggian adalah tempat menambatkan perangkat pelindung jatuh, yang terdiri atas satu titik tambat atau lebih yang ada di alam,struktur bangunan, atau sengaja dibuat dengan rekayasa teknik pada waktu atau pasca pembangunan.
Sebagai sistem dalam Personal Fall Protection, alat Angkur atau struktur bangunan sebagai tempat Angkur harus mampu menahan beban setidak-tidaknya 15 (lima belas) kilonewton dalam arah jatuhan beban (Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 9 tahun 20161https://jdih.kemnaker.go.id/katalog-1210-Peraturan%20Menteri.html tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dalam Pekerjaan pada Ketinggian Dalam pemasangannya, alat Anchor dapat dikategorikan sebagai:
- Angkur Permanen
- Angkur tidak permanen
Pemeriksaan Anchor secara berkala, maupun sebelum dan sesudah digunakan merupakan hal yang harus dilakukan. Mengingat Anchor merupakan tumpuan beban utama dalam sistem keselamatan penahan jatuh perorangan.
2. Sabuk Penahan Tubuh
Sabuk penahan tubuh adalah alat dukung penahan tubuh yang akan mendistribusikan daya hentakan/tarikan di saat pencegahan dan penangkapan jatuh.
Ada beberapa jenis sabuk penahan tubuh sesuai dengan fungsi, antara lain :
- Sabuk Pinggang (Waist belt) adalah sabuk yang pendistribusian daya tarikannya bertumpu hanya pada 1 (satu) titik (pinggang). Alat ini berfungsi untuk pencegahan agar tenaga kerja tidak masuk ke area berpotensi untuk jatuh atau kekang (Restraint system).
2. Sabuk Duduk (Seat Harness) adalah sabuk yang pendistribusian daya tarikannya pertumpu pada 3 (tiga) titik, yaitu ; Pinggang dan kedua paha. Alat ini dapat difungsikan ; Untuk pengekangan kerja (Work Restraint), Penahan Jatuh (Fall Arrest), dan juga dapat digunakan untuk beberapa pekerjaan dengan posisi menggantung (Work suspension). Untuk beberapa seat harness didesain dapat ditambahkan chest harness agar dapat difungsikan seperti Full Body Harness.
3. Sabuk tubuh (Full body harness) adalah sabuk yang akan mendistribusikan daya hentakan/tarikan di saat “penangkapan jatuh” ke bahu, paha, dan pinggang pemakainya, sehingga tulang pada tubuh terjaga pada posisi lurus atau tegak.
Full Body Harness mempunyai beberapa titik-titik penghubung, yang menghubungkan/menahan tubuh ke Anchor melalui alat koneksi.
Titik titik penghubung tersebut (biasanya berupa lingkaran dari bahan tekstil atau D-Ring berbahan metal) terdapat dibeberapa bagian Harness dengan fungsi penggunaannya yang berbeda-beda, diantaranya :
- Pinggang depan (Waist),
- Dada (Sternal),
- Punggung (Dorsal),
- pinggang kiri-kanan (Lateral), dan
- Bahu (Chest).
Jenis-jenis Full Body Harness berdasarkan jenis pekerjaan pun bisa kita ketahui dengan adanya penempatan titik penghubung tersebut. Misal:
- Harness untuk Fall Arrest : terdapat pada Dorsal dan/atau Sternal.
- Harness untuk Tower Climbing/Work Positioning : terdapat pada Dorsal, Sternal, dan Lateral.
- Harness untuk Rope Access : terdapat pada Waist, Dorsal, Sternal, Lateral.
- Harness untuk Confined Space: terdapat pada Chest atau Dorsal/Sternal.
Untuk beberapa Full Body Harness didesain dengan adanya tambahan bangku kerja (Work Seat), dan juga ada tambahan Suspension Loop untuk persiapan jika pengguna jatuh dan tergantung serta mengalami suspension trauma.
Sabuk tubuh evakuasi (Evacuation Harness) adalah sabuk tubuh yang difungsikan untuk mengevakuasi seseorang dari ketinggian, sabuk ini didesain agar mudah dan cepat saat pemasangan.
Fungsi Utama
Penghubung dasar dan utama Tenaga Kerja pada Bangunan Tinggi dengan sistem keselamatannya. Membantu Tenaga Kerja pada Bangunan Tinggi dalam Pengekangan kerja (Work Restraint), Pemosisi kerja (Work Positioning), Penahan jatuh (Fall Arrest), atau Kerja dalam kondisi tergantung (Work Suspension).
Fungsi Lainnya
- Dapat membawa alat kerja dan peralatan lain pada lingkaran gantungan alat (Gear loop).
- Dapat mempunyai alat penaik pada dada (Chest ascender) yang dipasang langsung padaFull-body Harness.
3. Tali pengait (Lanyard) dan peredam kejut (Absorber)
Tali Pengait adalah tali penghubung antara sabuk penahan tubuh dengan angkur atau jalur lintasan keselamatan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 9 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja tali pengait harus memiliki panjang maksimal 1,8 (satu koma delapan) meter dan mempunyai sistem penutup dan pengunci kait otomatis.
Adapun Peredam Kejut (Absorber) adalah alat yang didesain dengan fungsi untuk meredam hentakan yang berlebihan pada tenaga kerja jika terjatuh, biasanya terjatuh pada faktor jatuh 1 dan 2, dan tergantung pada alat yang terhubung (lanyard, pencegah jatuh berjalan (mobile fall arrester) dll).
Selain itu peredam kejut dapat dipasangkan pada jalur lintasan keselamatan (Life Line), agar selain dapat meredam beban yang diterima angkur, juga dapat meredam tenaga kerja yang terjatuh pada jalur lintasan keselamatan tersebut.
Fungsi utama
Mencegah jatuh, untuk kerja dengan pengekangan (Work Restraint Lanyard). Menahan jatuh, Pemosisi kerja (khusus tali pengait pemosisi kerja).
Fungsi lainnya
Beberapa produk tali pemosisi kerja berpengatur dapat digunakan untuk jalur keselamatan horizontal sementara.
4. Cincin Kait (Connector)
Cincin kait adalah alat penghubung sistem pengaman, cincin kait untuk bekerja pada ketinggian didesain harus berpengunci serta memiliki kekuatan yang standard.
Ada berbagai macam bentuk cincin kait, dan disesuaikan dengan kebutuhan. Semua cincin kait yang digunakan dalam bekerja pada bangunan tinggi memiliki mekanisme pengunci, baik itu yang berupa Palang Ulir (Screw Gate) atau Mengunci Sendiri (Self Locking).
Cincin Kait hanya diperbolehkan mendapatkan pembebanan di bagian Poros besar (Major Axis), pembebanan pada bagian poros kecil (Minor Axis) dapat mengalami kegagalan sebesar kurang dari setengah kekuatan yang dipunyai bagian Major Axis.
Untuk menghindari terjadinya pembebanan pada Minor Axis, akan lebih baik menggunakan cincin kait yang mempunyai komponen penahan (Catch) agar dapat mempertahankan beban tetap pada posisi yang diinginkan.
Bagian yang terkuat disaat pembebanan adalah yang dekat dengan bagian Tulang pungung (Spine).
Fungsi Utama
Sebagai penghubung elemen-elemen dalam bekerja pada bangunan tinggi.
Fungsi lainnya
Menghubungkan Alat kerja, peralatan lainnya.
5. Sling Angkur (Anchor Strapt)
Sling angkur merupakan alat yang berfungsi untuk membuat titik pengaman sementara dengan cara diikatkan ke struktur.
Fungsi utama
Digunakan sebagai titik penambat sementara
Fungsi lainnya
- Tali gantungan untuk perkakas kerja.
- Tali pemosisi kerja tanpa pengatur
- Tangga gantung, dll
6. Pelindung sling (Sling Protector)
Pelindung sling adalah alat tambahan untuk melindungi sling angkur pada saat dipasangkan pada struktur yang memiliki sudut tajam atau struktur yang dapat merusak konstruksi dari sling tersebut. Gagalnya dalam melindungi sling angkur dapat menyebabkan bencana.
Perlindungan untuk sling angkur dapat menggunakan banyak media seperti karpet wol yang kuat, ban dalam kendaraan, alas kanvas yang sederhana, atau “rol untuk tepian”(Edge rollers) dll.
Pelindung sling terkadang disebut juga pelindung tepian(Edge protection), “rol untuk tepian” (Edge rollers), atau alas tepian (Edge pad).
Fungsi utama
Melindungi sling dari tepian yang tajam, permukaan yang kasar atau panas
7. Ikalan Kawat Baja (Wire Strops)
Wire strop digunakan untuk membuat titik penambat yang ditempatkan di sekeliling struktur.
Wire strop biasanya terbungkus dalam lapisan pelindung yang transparan dan berbahan kuat (umumnya menggunakan selang plastik transaparan yang cukup tebal) untuk melindungi struktur dan Wire strope itu sendiri saat, biasanya, tergesek-gesek disaat penggunaannya.
Wire strops cukup kuat terhadap kerusakan dari panas, bahan kimia, dan terpotong. Wire strop terkadang disebut juga dengan Anchor sling, atau Strop.
Fungsi utama
Digunakan sebagai titik penambat sementara atau yang dapat dipindah-pindahkan.
Fungsi lainnya
Dapat digunakan sebagai sangkutan tali atau titik penambat selagi melakukan pekerjaan yang berbahaya.
8. Ikalan Injakan/Tangga Gantung (Footloops/Etrier)
Tangga gantung digunakan sebagai alat bantuan untuk menambah ketinggian dimana tidak ada struktur yang bisa diinjak.
Fungsi utama
Alat bantu pijakan penambah ketinggian.
Fungsi lainnya
Digunakan untuk teknik mengimbangi (counterbalance technique) selama penyelamatan.
9. Tali (Rope)
Tali adalah seutas serat, dipilin atau dianyam bersama untuk meningkatkan kekuatan bagi menarik dan menyambung.
Dalam metoda pencegahan jatuh berfungsi untuk teknik pencegahan jatuh dengan sistem tambat (belay sistem) dan juga digunakan untuk jalur lintasan keselamatan sementara baik itu pada media yang vertikal, diagonal, dan horizontal (life line).
Bahan tali tersebut terbuat dari bahan serat sintetis Polymide (Nylon) atau Polyster dengan konstruksi (rajutan)
10. Katrol (Pulley)
Katrol atau pulley adalah alat yang digunakan untuk memperkecil gesekan pada saat menggunakan tali, fungsinya biasanya digunakan saat mengangkat barang, juga biasa digunakan pada saat evakuasi korban agar memperingan tenaga, jika korban harus dinaikan atau disebrangkan.
Ukuran diameter dan penggunaan bearing pada katrol dapat mempengaruhi daya tarik tenaga yang digunakan, makin besar maka makin ringan.
Ada beberapa jenis katrol, diantaranya :
- Katrol tunggal (Single pulley), adalah katrol yang memiliki 1 (satu) roda.
- Katrol ganda (Twin pulley), adalah katrol yang memiliki 2 (dua) roda yang berdampingan.
- Katrol tandem (Tandem pulley/Transport pulley), adalah katrol yang memiliki 2 (dua) roda depan belakang, digunakan untuk mengirimkan barang pada tali bentangan diagonal ataupun horizontal. Fungsi utama Mengurangi gesekan dari pergerakan tali.
11. Katrol Berpengunci (Locking Pulley)
Katrol berpengunci merupakan alat bantu untuk menaikan beban dengan memperkecil gesekan pada sistem angkat yang dibuat dengan ditambahkan pengunci.
Alat ini didesain berpengunci agar penarik tali tidak perlu menahan beban ketika melepaskan tali tarikan.
Fungsi utama
Sebagai alat “penahan maju” (Progress capture device) untuk sistem mengangkat (hauling systems).
Fungsi lainnya
Sebagai Pulley biasa. Digunakan sebagai Ascender darurat.
12. Penahan Jatuh (Fall Arrester)
Penahan jatuh (Fall Arrester) adalah alat yang didesain untuk menahan/menangkap tenaga kerja ketika terjatuh, ada beberapa macam alat penahan jatuh
Fungsi Utama
- Penahan jatuh berjalan (Mobile Fall Arrester); Menangkap atau menahan saat jatuh.
- Penahan jatuh mekanik (Mechanical Fall Arrester) Menangkap atau menahan saat jatuh.
- Alat Pandu (Belay Device) ; Menangkap dan mengendalikan laju pemanjat saat terjatuh.
Fungsi Lainnya
- Penahan jatuh berjalan (Mobile Fall Arrester); –
- Penahan jatuh mekanik (Mechanical Fall Arrester) ; –
- Alat Pandu (Belay Device) ; Menurunkan beban (Lowering System)
13. Bangku Kerja (Work Seat)
Bangku kerja digunakan untuk memberikan kenyamanan pada teknisi Akses Tali disaat tergantung untuk jangka waktu yang lama. Bangku kerja bukan lah merupakan bagian dari sistem pencegahan jatuh .
Fungsi utama
Meningkatkan kenyamanan dan mendukung teknisi Akses Tali saat bekerja .
14. Kit Penyelamatan (Rescue Evacuation Kit)
Kit Penyelamatan adalah kumpulan peralatan yang disiapkan sedemikian rupa untuk operasi penyelamatan dengan cara menaikan dan menurunkan korban jika terjadi kecelakaan jatuh tegantung dan harus dievakuasi ke titik yang disiapkan untuk proses selanjutnya.
Didalam kit ini disiapkan untuk sistem menaikan dan sistem menurunkan ditambahkan tongkat yang berfungsi dari pembuatnya.
Fungsi utama
Mengevakuasi korban tergantung
Related Images:
Sumber Rujukan :
- 1https://jdih.kemnaker.go.id/katalog-1210-Peraturan%20Menteri.html
Komentar ditutup.