Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP): Pusat Industri Nikel Terkemuka di Dunia!

Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP): Pusat Industri Nikel Terkemuka di Dunia!

Industri Pertambangan

Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, telah menjadi pusat industri nikel yang signifikan, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi pasar global. Kawasan industri ini, hasil kolaborasi antara Tsinghan Group (Tiongkok) dan Bintang Delapan Grup (Indonesia), telah menarik investasi besar-besaran dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat di wilayah tersebut.

Dengan fasilitas canggih dan teknologi terkini, IMIP memproses sumber daya nikel melimpah menjadi produk berkualitas tinggi yang memenuhi permintaan industri global.

 

Visi dan Misi Indonesia Morowali Industrial Park

IMIP berdedikasi untuk menjadi kawasan industri yang terintegrasi, nyaman, kompetitif, dan berwawasan lingkungan. Berikut adalah visi dan misi yang dianut oleh IMIP:

Visi:

  • Menjadikan Kawasan Industri yang Terintegrasi, Nyaman, Kompetitif, dan Berwawasan Lingkungan.

Misi:

  • Berkomitmen menjalankan manajemen secara profesional.
  • Menerapkan standar yang berlaku bagi sebuah kawasan industri.
  • Berkomitmen melakukan peningkatan/perbaikan secara berkelanjutan.
  • Berusaha yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan tenant.
  • Memfasilitasi perkembangan usaha masyarakat lokal bekerja sama dengan industri-industri yang ada di kawasan industri dan pemerintah.
  • Pemenuhan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku.

 

Indonesia Morowali Industrial Park
Peserta lomba first aid atau pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) menampilkan upaya penanganan korban di kawasan IMIP, Selasa (21/01/2025). (IMIP)

 

Nilai-nilai IMIP

PT. Indonesia Morowali Industrial Park memiliki beberapa nilai yang menjadi pedoman dalam operasionalnya:

  • Manajemen Profesional: Selalu mengedepankan profesionalitas kepada tenant.
  • Mengutamakan Tenant: Berusaha memenuhi kebutuhan tenant.
  • Tunduk pada Hukum dan Peraturan: Selalu menghormati, mengikuti dan mentaati hukum dan peraturan.
  • Menjadi yang Kompetitif: Berusaha menjadi yang kompetitif dan terbaik.
  • Melebihi dari Harapan: Berusaha melebihi dari harapan tenant dengan respons cepat.
  • Kondisi Kerja yang Inovatif: Selalu memperhatikan keselamatan kerja dan terbuka oleh gagasan kreatif dari karyawan.
  • Menjaga Hubungan Baik dengan Masyarakat Sekitar: Memberikan kontribusi masyarakat lokal untuk menjaga hubungan yang baik.
  • Memenuhi Nilai-nilai Perusahaan: Mendorong seluruh manajemen dan karyawan untuk menerapkan nilai yang dianut perusahaan.

 

Perusahaan di IMIP

Indonesia Morowali Industrial Park saat ini menaungi sepuluh perusahaan besar yang beroperasi di area seluas 21.659 hektare. Berikut adalah beberapa perusahaan yang beroperasi di IMIP:

  • PT Bintang Delapan Mineral (BDM): Salah satu perusahaan pendiri Bintang Delapan Group yang beroperasi di area seluas 21.659 hektare. BDM telah menunjukkan peran pentingnya sejak tahun 2013, saat regulasi pembatasan ekspor bahan baku mentah diberlakukan. Mereka membangun smelter yang kini dikenal sebagai PT Sulawesi Mining Investment (SMI). SMI, yang beroperasi sejak Januari 2015, memiliki luas area 66 hektare dan menghasilkan 300.000 metrik ton Nickel Pig Iron (NPI) per tahun. Keberhasilan SMI juga didukung oleh pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 65×2 MW.
  • PT Indonesia Guan Ching Nickel and Stainless Stell Industri (GCNS): Perusahaan BUMN Tiongkok yang beroperasi di area seluas 66,68 hektare dengan target produksi 600.000 metrik ton NPI dan PLTU 150×2 MW.
  • PT Decent Stainless Stell: Fokus pada produksi stainless steel batangan dengan target 1 juta ton per tahun.
  • PT Indonesia Tsingsang Stainless Stell (ITSS): Berkontribusi besar dengan produksi stainless steel mencapai 1 juta ton per tahun dan PLTU 2×150 MW di area seluas 58 hektare.
  • PT Broly Nickel Industry: Hadir dengan teknologi pengolahan nikel terbarukan.
  • PT Bintang Sarana Selaras: Fokus pada pembangunan dan pengelolaan rumah susun sewa.
  • PT Bintang Delapan Terminal: Bertanggung jawab atas arus lalu lintas pelabuhan dengan kapasitas 600.000 metrik ton.
  • PT Saka Dirgantara Energy: Mengelola bandara kawasan.
  • PT Morowali Mitra Perkasa: Bertanggung jawab atas bongkar muat di pelabuhan.

Kunjungan PETZL ke Kantor Sarana Katiga Nusantara

 
petzl asia pacific sarana katiga 1
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
Indonesia Morowali Industrial Park
petzl asia pacific sarana katiga 16
petzl asia pacific sarana katiga 1
previous arrow
next arrow
petzl asia pacific sarana katiga 1
 

Keunggulan Indonesia Morowali Industrial Park

Koordinator Relasi Media dan Publikasi PT Indonesia Morowali Industrial Park, Dedy Kurniawan, menjelaskan berbagai keunggulan IMIP. “Di kawasan IMIP telah berdiri lima smelter dengan berbagai produk dan kapasitas produksi yang luar biasa,” ujarnya di Palu.

Smelter SMI, diresmikan pada 29 Mei 2015, memiliki kapasitas produksi 300.000 metrik ton NPI per tahun. Smelter GCNS, diresmikan pada 22 Maret 2016, menghasilkan 600.000 ton NPI per tahun dan 1 juta metrik ton stainless steel per tahun. ITSS juga memiliki kapasitas produksi 600.000 metrik ton NPI dan 1 juta ton stainless steel slab per tahun. Selain itu, terdapat pabrik ferro chrome berkapasitas 600.000 ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan industri stainless steel.

IMIP juga memiliki tiga unit PLTU dengan total kapasitas 1.180 megawatt, memastikan pasokan listrik yang andal untuk operasional pabrik-pabrik di kawasan tersebut. Pabrik yang menghasilkan oksigen, nitrogen, dan argon juga beroperasi di IMIP, mendukung berbagai proses industri.

Secara rinci, Dedy menyebutkan keberadaan empat pabrik ferro nikel (SMI dan GCNS), satu pabrik nikel murni (Broly Nickel Industry), satu pabrik ferrochrome (Broly Nickel Industry), dua pabrik stainless steel (Decent Stainless Stell dan ITSS), satu pabrik kapur (IMIP), satu pabrik kokas (SMI), dan satu pabrik CRC (ITSS). Rencana pembangunan pabrik carbon steel dan CRC carbon steel juga sedang dipersiapkan.

Dampak Ekonomi dan Lingkungan

IMIP tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui ekspor produk nikel dan turunannya, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Komitmen IMIP terhadap keberlanjutan lingkungan juga patut diapresiasi.

Dengan pengelolaan yang profesional dan teknologi canggih, IMIP membuktikan bahwa pembangunan ekonomi dapat berjalan beriringan dengan pelestarian lingkungan. IMIP menjadi contoh nyata bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan kekayaan alamnya secara berkelanjutan untuk kemajuan ekonomi nasional. Keberhasilan IMIP ini diharapkan dapat menginspirasi pembangunan industri lainnya di Indonesia, khususnya di sektor pertambangan, untuk menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

Disadur dari sumber web https://imip.co.id/

Indonesia Morowali Industrial ParkShare on Whatsapp

Related Images: