Teknik Penyelamatan Nyawa
CPR Singkatan dari Cardiopulmonary Resuscitation atau biasa di kenal dengan istilah RJP ( Resusitasi Jantung Paru ) merupakan teknik atau keterampilan penyelamatan nyawa yang digunakan dalam situasi kritis dan darurat , terutama ketika seseorang mengalami henti jantung atau kesulitan napas.
Keterampilan ini berfungsi untuk untuk membuka kembali jalan napas yang menyempit atau tertutup dengan melakukan beberapa teknik pemijatan atau penekanan pada dada.
Berdasarkan Kep-Dirjen No. 53 Tahun 2009 – Pedoman Pelatihan dan Pemberian Lisensi Petugas P3K di Tempat Kerja, teknik ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis dan seseorang yang telah mendapatkan pelatihan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) / Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Pelatihan Resusitasi Jantung Paru
Pentingnya tahapan-tahapan yang dilakukan, serta dengan tindakan cepat dan teknik yang benar dapat meningkatkan peluang keberhasilan CPR.
Tahapan Teknik CPR yang dikenal dengan singkatan D-R-C-A-B:
Danger (Perhatikan lokasi)
Pastikan terlebih dahulu keamanan diri penolong, korban dan orang di sekitar. Pastikan tidak ada ancaman langsung, seperti potensi bahaya dari api, kabel listrik atau kondisi lalu lintas.
Response (Respon)
Cek kondisi korban, dengan berbicara atau menyentuh korban secara perlahan.
Compression (Kompresi Dada)
Tindakan penekanan dinding dada pasien sebagai pijat jantung eksternal. Tahapan ini sangat penting karena sirkulasi darah harus dipertahankan untuk memastikan aliran oksigen ke otak.
Airways (Jalan Napas)
Tahapan ini untuk membuka jalur nafas pasien.
Breathing (Pemberian Nafas Buatan)
Apabila pasien belum menunjukkan respons, maka dapat memberikan bantuan nafas melalui mulut, untuk mengemballikan pernafasan spontan dari pasien.
Untuk memastikan teknik CPR yang dilakukan tepat dan efektif, sangat dianjurkan untuk mengikuti pelatihan resmi seperti video di bawah ini‼
Melalui pelatihan dapat meningkatkan keterampilan dalam penyelamatan hidup.