Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan fondasi utama bagi kelangsungan usaha di sektor perikanan dan kelautan. Industri ini melibatkan aktivitas fisik berat, peralatan berat, serta lingkungan kerja yang berubah-ubah—dari kapal tangkap di laut lepas hingga pengolahan ikan di pabrik.
Tanpa prosedur K3 yang kuat, risiko kecelakaan, penyakit akibat kerja, bahkan kerugian finansial besar dapat mengancam.
Menerapkan k3 pada sektor perikanan dan kelautan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk memastikan keberlanjutan bisnis, melindungi nyawa pekerja, dan memenuhi standar hukum
Mengapa Penting K3 Pada Sektor Perikanan?
- Mengurangi Cidera dan Fatalitas – Lingkungan laut yang licin, penggunaan mesin pemotong, dan beban berat meningkatkan peluang kecelakaan.
- Meningkatkan Produktivitas – Pekerja yang merasa aman cenderung bekerja lebih efisien dan loyal.
- Mematuhi Regulasi Pemerintah – Undang‑Undang No. 1/1970 tentang K3 serta peraturan khusus perikanan menuntut kepatuhan.
- Menjaga Reputasi Perusahaan – Konsumen kini menilai perusahaan tidak hanya dari kualitas produk, tapi juga dari standar keselamatan kerja.
https://www.instagram.com/saranak3nusantara/p/DIitWvXxj5t/
4 Langkah K3 yang Harus Diterapkan
Implementasi K3 dapat diringkas dalam empat langkah kunci:
- Identifikasi Bahaya – Lakukan survei lapangan, analisis risiko pada tiap proses (penangkapan, pengolahan, penyimpanan).
- Penilaian Risiko – Prioritaskan bahaya berdasarkan kemungkinan dan dampaknya.
- Pengendalian Risiko – Terapkan engineering controls (peralatan anti‑selip, ventilasi), administrasi ( SOP, jadwal istirahat), serta PPE (helm, sepatu anti‑slip, sarung tangan).
- Pemantauan & Evaluasi – Audit rutin, laporan kecelakaan, serta perbaikan berkelanjutan.
Langkah‑langkah ini membentuk dasar bagi Program K3 meliputi apa saja yang akan dijabarkan selanjutnya.
Program K3 meliputi apa saja?
Program K3 dalam perusahaan perikanan biasanya mencakup:
| Komponen | Deskripsi |
|---|---|
| SOP (Standard Operating Procedure) | Panduan kerja standar untuk setiap aktivitas, termasuk prosedur darurat di kapal. |
| Pelatihan & Sertifikasi | Kursus keselamatan, penggunaan alat, pertolongan pertama, dan regulasi maritim. |
| Pengawasan Lingkungan Kerja | Pengukuran kebisingan, kualitas udara, suhu, serta penanggulangan limbah kimia. |
| Manajemen Kesehatan | Pemeriksaan kesehatan rutin, imunisasi, dan program kebugaran pekerja. |
| Inspeksi & Audit | Pemeriksaan berkala peralatan, kapal, dan fasilitas pengolahan oleh tim internal atau auditor eksternal. |
| Pelaporan Insiden | Sistem digital atau manual untuk melaporkan kecelakaan, near‑miss, dan tindakan korektif. |
K3 terdiri dari apa saja?
Secara struktur, K3 dapat dibagi menjadi tiga pilar utama:
- Kesehatan – Fokus pada pencegahan penyakit akibat kerja, seperti gangguan pernapasan akibat asap mesin atau cedera otot karena angkat beban.
- Keselamatan – Mengurangi risiko kecelakaan fisik melalui perlindungan, peralatan, dan prosedur darurat.
- Kehidupan Kerja (Well‑being) – Menyediakan kondisi kerja yang mendukung keseimbangan mental, misalnya rotasi shift yang adil dan fasilitas istirahat.
Ketiga pilar ini k3 terdiri dari apa saja yang saling melengkapi untuk menciptakan budaya kerja yang aman.

Apa saja penerapan K3 di perusahaan perikanan?
Berikut adalah penerapan K3 yang konkret pada tiap tahapan operasional:
1. Penangkapan (di laut)
- Alat Navigasi & Komunikasi: GPS, sonar, dan radio darurat wajib berfungsi optimal.
- Pakaian Anti‑Selip & Pelampung: Setiap awak kapal harus memakai pakaian anti‑selip dan pelampung pribadi (PPE).
- Prosedur Darurat: Simulasi kebocoran kapal, kebakaran, atau penurunan cuaca ekstrem dilakukan minimal sebulan sekali.
2. Pengolahan & Penyimpanan
- Mesin Pemotong & Penggiling: Dilengkapi dengan pelindung mata, sensor penghentian otomatis, dan pelatihan penggunaan.
- Ventilasi & Pengendalian Debu: Sistem ventilasi kuat untuk mencegah inhalasi partikel ikan.
- Sistem Refrigerasi: Pastikan suhu terjaga untuk menghindari pertumbuhan mikroba berbahaya.
3. Distribusi & Logistik
- Penanganan Kontainer: Menggunakan forklift dengan sensor beban, serta prosedur penguncian kontainer di kapal.
- Manajemen Stress: Rotasi tugas antar pelabuhan guna mengurangi kelelahan.
4. Administrasi & Manajemen
- Sistem Manajemen K3 (SMK3): Integrasi ISO 45001 untuk dokumentasi, audit, dan perbaikan berkelanjutan.
- Kebijakan K3 Terbuka: Saluran pelaporan anonim bagi pekerja yang menemukan potensi bahaya.
Training Center Sarana Katiga Nusantara – Mitra Pelatihan K3 Terpercaya
Untuk menunjang implementasi K3, perusahaan dapat menggandeng Training Center Sarana Katiga Nusantara, yang berlokasi di:
RUKO WESTFIELD Blok ER 05/028, Grand Wisata, Jl. Western Boulevard Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat
Pusat pelatihan ini menyediakan:
- Kursus K3 pada sektor perikanan yang disesuaikan dengan regulasi maritim.
- Simulasi penanganan darurat di kapal dan fasilitas pengolahan.
- Sertifikasi resmi yang diakui oleh pemerintah dan asosiasi perikanan.
Dengan fasilitas modern dan instruktur berpengalaman, pelatihan di Sarana Katiga Nusantara meningkatkan kompetensi tenaga kerja serta menurunkan tingkat kecelakaan secara signifikan.
6 Pertanyaan Umum (FAQ)
| No | Pertanyaan | Jawaban |
|---|---|---|
| 1 | Apa manfaat utama mengimplementasikan K3 pada sektor perikanan? | Mengurangi kecelakaan, meningkatkan produktivitas, mematuhi regulasi, dan memperkuat reputasi perusahaan. |
| 2 | Bagaimana cara memulai program K3 di perusahaan perikanan? | Mulailah dengan identifikasi bahaya, penilaian risiko, penyusunan SOP, serta pelatihan pekerja sesuai “4 Langkah K3”. |
| 3 | Program K3 meliputi apa saja yang wajib ada? | SOP, pelatihan, pengawasan lingkungan kerja, manajemen kesehatan, inspeksi rutin, dan sistem pelaporan insiden. |
| 4 | K3 terdiri dari apa saja yang harus dipahami oleh manajer? | Kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan kerja (well‑being) sebagai tiga pilar utama. |
| 5 | Apakah ada tempat pelatihan khusus untuk K3 perikanan di Jawa Barat? | Ya, Training Center Sarana Katiga Nusantara di RUKO WESTFIELD, Bekasi menyediakan pelatihan terstandarisasi. |
| 6 | Berapa sering audit K3 harus dilakukan? | Minimal sekali setahun untuk audit menyeluruh, serta inspeksi rutin bulanan pada peralatan kritis. |
Dengan mengikuti 4 Langkah K3, menyusun Program K3 meliputi apa saja dengan lengkap, serta memahami K3 terdiri dari apa saja, perusahaan dapat menciptakan budaya kerja yang aman dan produktif.
Manfaatkan pelatihan dari Training Center Sarana Katiga Nusantara, RUKO WESTFIELD, Bekasi, untuk memperoleh pengetahuan praktis dan sertifikasi yang diakui. Implementasi K3 yang konsisten akan menjadikan perusahaan perikanan Anda sebagai contoh terbaik di industri, meningkatkan kepercayaan pelanggan, serta membuka peluang ekspansi pasar yang lebih luas.